1. Cara Pembenihan Ikan Lele Secara Buatan
Budidaya ikan lele, ketersediaan benih dalam kualitas dan kuantitas yang cukup merupakan faktor mutlak yang sangat menentukan keberhasilan usaha. Ikan lele itu sendiri merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan. Bila dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya, ikan lele memiliki beberapa keunggulan yaitu pertumbuhannya yang cepat, mudah dipelihara, tahan terhadap kondisi air yang buruk serta memiliki nilai gizi dan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas air yang baik akan menunjang derajat kelangsungan hidup benih ikan. Selain itu, diduga jumlah pakan yang selalu tersedia, mengandung protein yang dibutuhkan oleh ikan dan tidak menurunkan kualitas air pada media pemeliharaan. Derajat kelangsungan hidup dipengaruhi oleh faktor biotik yaitu persaingan, parasit, umur, predator, kepadatan dan penanganan manusia. Sedangkan faktor abiotik adalah sifat fisika dan kimia dalam perairan.
Untuk mendapatkan benih yang berkualitas baik dalam jumlah yang cukup dan berkesinambungan, haruslah melalui pembenihan secara terkontrol yaitu dengan melakukan pemijahan buatan (induced breeding) yang diikuti dengan pembuahan buatan (artificial fertilization). Pemijahan ikan dapat dipercepat dengan cara memanipulasi kondisi yang ada, misalnya dengan memberikan ransangan menggunakan kelenjar hipofisa atau hormon ovaprim yang disuntikkan pada tubuh ikan (Woynarovich and Horvarth, 2009).
Keberhasilan suatu usaha pemijahan ikan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kematangan ikan yang akan dipijahkan, makanan yang diberikan selama pemeliharaan dan kondisi lingkungan. Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan. Pemijahan sebagai salah satu proses dari reproduksi merupakan mata rantai siklus hidup yang menentukan kelangsungan hidup spesies. Untuk mengatasi masalah yang timbul dan untuk meningkatkan produksi khususnya pembudidaya ikan lele dumbo maka perlu ditingkatkan usaha budidaya yang lebih intensif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan atau menyuntikkan hormon ovaprim ke dalam tubuh ikan yang sudah matang gonad untuk mempercepat proses pemijahan sehingga dapat dihasilkan benih ikan lele dumbo yang baik dimana jumlah, mutu dan waktu penyediaannya dapat diatur sesuai yang diinginkan (Djarijah, 2008).
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain timbangan, jaring, skopnet, bak plastik, suntikan, kolam penetasan telur, alat bedah, aerator, baskom, bulu ayam. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain 1 ekor induk betina, 2 ekor induk jantan, larutan ovaprim, larutan NaCl fisiologis.
Cara Kerja
Prosedur yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:
Persiapan Kolam
Prosedur pertama dalam kegiatan pembenihan yaitu persiapan kolam yang dilakukan sebagai berikut:
1. Kolam yang akan digunakan dibersihkan dengan sikat.
2. Kolam dikeringkan beberapa hari.
3. Keesokan harinya kolam diberi kapur untuk menghilangkan parasit yang tersisa pada kolam.
4. Setelah itu kolam diisi dengan air.
5. Kolam diberi pupuk untuk dapat meningkatkan ketersedian pakan alami pada kolam.
6. Setelah itu, induk jantan dan betina dimasukan ke dalam kolam secara terpisah.
Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Induk ikan lele dipelihara secara terpisah antara induk jantan dan induk betina dalam bak pemeliharaan induk.
2. Induk lele dipelihara dalam bak pemeliharaan.
3. Induk ikan lele diberi pakan dengan menggunakan pellet.
4. Pemberian pakan induk ikan lele dilakukan pada pagi dan sore hari, pemberian pakan dihentikan sampai ikan merasa kenyang.
Seleksi Induk
Seleksi induk dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Air pada bak pemeliharaan induk dikurangi.
2. Induk ikan lele ditangkap dengan perlahan agar tidak terjadi stres.
3. Dilakukan sampling bobot.
4. Dilakukan pengecekan tingkat kematangan gonad pada induk betina menggunakan kateter.
5. Pada pemijahan buatan, induk yang digunakan sebanyak 1 induk jantan dan 2 induk betina.
Penyuntikan
Penyuntikan pada induk dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Bobot induk ikan lele ditimbang.
2. Dilakukan penentuan besar dosis ovaprim yang akan digunakan.
3. Ovaprim diambil menggunakan spuit sesuai dosis 0,25 ml/kg.
4. Kemudian dilakukan penyuntikan induk jantan dan induk betina secara intramuscular.
5. Penyuntikan dilakukan dengan hati-hati.
6. Setelah hormon disuntikkan jarum dilepaskan secara perlahan.
7. Kemudian bekas suntikan ditekan menggunakan jari telunjuk beberapa saat agar hormon tidak keluar kembali.
Pencampuran Sel Telur dan Sperma
Pencampuran sel telur dan sperma dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Dilakukan striping pada induk betina untuk mengeluarkan sel telur yang ditampung dalam baskom.
2. Kemudian dilakukan pembedahan induk jantan dengan cara dibelah perutnya lalu seluruh kantung sperma diambil.
3. Kemudian kantung sperma dipotong-potong dengan gunting.
4. Kemudian dicampur dengan 200 ml larutan fisologis yaitu larutan NaCl.
5. Potongan kantung sperma itu diremas-remas untuk mengelurkan sperma induk jantan.
6. Telur ditampung dalam baskom dan sperma yang berada didalam cawan dicampurkan.
7. Aduk sperma dan telur menggunakan bulu ayam selama 2 menit, saat ini semua telur telah terbuahi oleh sperma.
8. Selanjutnya, telur yang sudah terbuahi itu ditebarkan dalam tempat penatasan.
Penetasan Telur
Penetasan telur dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Telur yang telah terbuahi diletakan ke dalam wadah pemeliharaan telur berupa bak fiber.
2. Kemudian bak fiber diberi aerasi.
3. Telur diinkubasi selama dua hari dengan kondisi lingkungan yang sesuai untuk penetasan telur.
4. Telur akan menetas selama 2 hari, setelah telur menetas, sisa-sisa telur yang tidak menetas kemudian disifon agar tidak tumbuh parasit dalam wadah tersebut.
Pemeliharaan Larva
Pemeliharaan larva dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Larva dipelihara dengan diberi pakan berupa Daphnia dan Arthemia untuk beberapa hari.
2. Pemberian pakan dilakukan setelah larva berumur 3 hari setelah menetas.
3. Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari.
4. Air disifon jika terlihat kotor dan dilakukan penambahan air pada bak fiber.
Pemeliharaan Benih
Pemeliharaan benih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Benih ikan dipindahkan ke dalam kolam pemeliharaan.
2. Dilakukan pemeliharaan dengan memberi pakan berupa pasta secara teratur.
3. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan pergantian air dan dilakukan penambahan air pada kolam pemeliharaan
4. Lalu dilakukan sampling pada benih ikan lele.
Pendederan
Pendederan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Benih ikan lele dipelihara pada kolam pendederan sampai ukuran benih menjadi siap panen.
2. Pada masa pendederan benih ikan diberi pakan berupa pellet yang telah dihaluskan sehingga sesuai dengan bukaan mulut benih ikan.
3. Pemberian pakan dilakukan sampai benih ikan tersebut kenyang.
4. Selama proses pemeliharaan ikan dilakukan penyifonan pada kolam apabila kolam sudah terlihat kotor.
5. Dilakukan sampling dan dilakukan penambahan air pada kolam.
Panen
Panen benih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Dilakukan pemanenan dengan cara dilakukan penyortiran pada benih ikan.
2. Ikan dipisahkan sesuai ukuran yang seragam menggunakan bak sortir.
Simak video cara pembenihan lele secara buatan sebagai berikut:
2. Cara Pembenihan Ikan Lele Secara Semi Alami
Pemijahan semi alami yang dilakukan pada ikan lele ialah dengan cara menyuntikkan hormon untuk merangsang pemijahan ikan lele. Kegiatan budidaya ikan lele, ketersediaan benih dalam kualitas dan kuantitas yang cukup merupakan faktor mutlak yang sangat menentukan keberhasilan usaha. Ikan lele itu sendiri merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan. Bila dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya, ikan lele memiliki beberapa keunggulan yaitu pertumbuhannya yang cepat, mudah dipelihara, tahan terhadap kondisi air yang buruk serta memiliki nilai gizi dan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas baik dalam jumlah yang cukup dan berkesinambungan, haruslah melalui pembenihan secara terkontrol yaitu dengan melakukan pemijahan buatan (induced breeding) yang diikuti dengan pembuahan buatan (artificial fertilization). Pemijahan ikan dapat dipercepat dengan cara memanipulasi kondisi yang ada, misalnya dengan memberikan ransangan menggunakan kelenjar hipofisa atau hormon ovaprim yang disuntikkan pada tubuh ikan (Woynarovich and Horvarth, 2009).
Keberhasilan suatu usaha pemijahan ikan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kematangan ikan yang akan dipijahkan, makanan yang diberikan selama pemeliharaan dan kondisi lingkungan. Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan. Pemijahan sebagai salah satu proses dari reproduksi merupakan mata rantai siklus hidup yang menentukan kelangsungan hidup spesies. Untuk mengatasi masalah yang timbul dan untuk meningkatkan produksi khususnya pembudidaya ikan lele dumbo maka perlu ditingkatkan usaha budidaya yang lebih intensif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan atau menyuntikkan hormon ovaprim ke dalam tubuh ikan yang sudah matang gonad untuk mempercepat proses pemijahan sehingga dapat dihasilkan benih ikan lele dumbo yang baik dimana jumlah, mutu dan waktu penyediaannya dapat diatur sesuai yang diinginkan (Djarijah, 2008).
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain timbangan, jaring, skopnet, bak plastik, suntikan, kolam penetasan telur, kakaban, aerator, kamera. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain 1 ekor induk jantan dan 2 ekor induk betina, larutan ovaprim.
Cara Kerja
Prosedur yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:
Persiapan Kolam
Prosedur pertama dalam kegiatan pembenihan yaitu persiapan kolam yang dilakukan sebagai berikut:
1. Kolam yang akan digunakan dibersihkan dengan sikat.
2. Kolam dikeringkan beberapa hari.
3. Keesokan harinya kolam diberi kapur untuk menghilangkan parasit yang tersisa pada kolam.
4. Setelah itu kolam diisi dengan air.
5. Kolam diberi pupuk untuk dapat meningkatkan ketersedian pakan alami pada kolam.
6. Setelah itu, induk jantan dan betina dimasukan ke dalam kolam secara terpisah.
Pemeliharaan Induk
Pemeliharaan induk dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Induk ikan lele dipelihara secara terpisah antara induk jantan dan induk betina dalam bak pemeliharaan induk.
2. Induk lele dipelihara dalam bak pemeliharaan.
3. Induk ikan lele diberi pakan dengan menggunakan pellet.
4. Pemberian pakan induk ikan lele dilakukan pada pagi dan sore hari, pemberian pakan dihentikan sampai ikan merasa kenyang.
Seleksi Induk
Seleksi induk dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Air pada bak pemeliharaan induk dikurangi.
2. Induk ikan lele ditangkap dengan perlahan agar tidak terjadi stres.
3. Dilakukan sampling bobot.
4. Dilakukan pengecekan tingkat kematangan gonad pada induk betina menggunakan kateter.
5. Pada pemijahan buatan, induk yang digunakan sebanyak 1 induk jantan dan 2 induk betina.
Penyuntikan
Penyuntikan pada induk dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Bobot induk ikan lele ditimbang.
2. Dilakukan penentuan besar dosis ovaprim yang akan digunakan.
3. Ovaprim diambil menggunakan spuit sesuai dosis 0,25 ml/kg.
4. Kemudian dilakukan penyuntikan induk jantan dan induk betina secara intramuscular.
5. Penyuntikan dilakukan dengan hati-hati.
6. Setelah hormon disuntikkan jarum dilepaskan secara perlahan.
7. Kemudian bekas suntikan ditekan menggunakan jari telunjuk beberapa saat agar hormon tidak keluar kembali.
Pemijahan
Pemijahan ikan lele secara semi alami dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Bak pemijahan diisi air dengan tinggi 15-20 cm.
2. Kemudian dipasang aerasi dan substrat berupa kakaban pada bak pemijahan.
3. Kemudian induk jantan dan induk betina dimasukkan kedalam bak pemijahan.
4. Pemijahan akan terjadi 8-10 jam setelah penyuntikan yaitu terjadi tengah malam menjelang pagi hari.
Penetasan Telur
Penetasan telur dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Telur yang telah terbuahi diletakan di bak fiber dan diberi aerasi.
2. Lalu telur diinkubasi selama dua hari dengan kondisi lingkungan yang sesuai untuk penetasan telur.
3. Telur akan menetas selama 2 hari, setelah telur menetas, sisa-sisa telur yang tidak menetas kemudian disifon agar tidak tumbuh parasit dalam wadah tersebut.
Pemeliharaan Larva
Pemeliharaan larva dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Larva dipelihara dengan diberi pakan berupa Daphnia dan Arthemia untuk beberapa hari.
2. Pemberian pakan yang dilakukan setelah larva berumur 3 hari setelah menetas.
3. Pemberian pakan dilakukan yaitu sebanyak dua kali dalam sehari.
4. Air disifon jika air sudah terlihat kotor.
5. Kemudian dilakukan penambahan air pada bak fiber.
Pemeliharaan Benih
Pemeliharaan benih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Benih ikan dipindahkan ke dalam kolam pemeliharaan.
2. Dilakukan pemeliharaan dengan memberi pakan berupa pasta secara teratur.
3. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan pergantian air.
4. Lalu dilakukan sampling pada benih ikan lele.
Pendederan
Pendederan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Benih ikan lele dipelihara pada kolam pendederan sampai ukuran benih menjadi siap panen.
2. Pada masa pendederan benih ikan diberi pakan berupa pellet yang telah dihaluskan sehingga sesuai dengan bukaan mulut benih ikan.
3. Pemberian pakan dilakukan sampai benih ikan tersebut kenyang.
4. Selama proses pemeliharaan ikan dilakukan penyifonan pada kolam apabila kolam sudah terlihat kotor.
5. Dilakukan sampling dan dilakukan penambahan air pada kolam.
Panen
Panen benih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Dilakukan pemanenan dengan cara dilakukan penyortiran pada benih ikan.
2. Ikan dipisahkan sesuai ukuran yang seragam menggunakan bak sortir.
Simak video cara pembenihan lele secara semi alami sebagai berikut:
0 Comments